Senin, 23 Maret 2015

Penalaran Deduktif


 
            Apabila postingan sebelumnya saya memposting tentang penalaran induktif maka sekarang saya akan memposting tentang penalaran deduktif. Seperti biasa sebelum membahas tentang penalaran deduktif, alangkah baiknya apabila kita menyegarkan ingatan kita kembali akan pengertian penalaran. Penalaran adalah suatu proses akal / pikiran kita dalam berpikir untuk menarik sebuah atau beberapa kesimpulan yang berupa fakta serta pengetahuan.

            Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh:
Premis 1 : Semua makhluk adalah ciptaan Tuhan. (Umum)
Premis 2 : Manusia adalah makhluk hidup. (Umum)
Simpulan : Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. (Khusus)

·               Macam – Macam Penalaran Deduktif
a)    Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Contohnya:         
o   Semua manusia akan mati
o   Amin adalah manusia
o   Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)

b)    Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Contoh :
o   Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
o   Pada malam hari tidak ada matahari
o   Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis


Sumber :
1.  http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia
     /#ixzz3UkP1lPtc
2.    http://rarapsp.blogspot.com/2013/10/penalaran-deduktif-silogisme-entimen.html

Kamis, 19 Maret 2015

Penalaran Induktif



            Seperti yang sudah saya singgung pada postingan blog sebelumnya bahwa saya akan membahas tentang macam-macam penalaran. Sebelum membahas macam-macam penalaran, alangkah baiknya apabila kita kembali akan pengertian penalaran. Penalaran adalah suatu proses akal / pikiran kita dalam berpikir untuk menarik sebuah atau beberapa kesimpulan yang berupa fakta serta pengetahuan.

            Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris (suatu sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau percobaan). untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.

Contoh penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

  •          Macam – Macam Penalaran Induktif

  a.         Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contoh generalisasi :
Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa para koruptor yang tertangkap sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin dimasa depan. Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang seperti pemerkosaan, pencurian dan masih banyak lagi. Bisa dibilang pendidikan karakter masih belum efektif mengubah karakter bangsa. 
     
                Macam – macam generalisasi :
      1)    Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
           dasar penyimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpulan
            amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
      2)    Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk
          mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.


b.         Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya dapat dikatakan bahwa penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.

Contoh Analogi:
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

-              Hubungan akibat sebab
Hubungan akibat sebab merupakan suatu proses berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

Contoh :
Banyak sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi 10 tahun belakangan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari penebangan liar tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak adalagi yang mengikat. Olehkarena itu tiap datang musim hutan selalu terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.





Sumber :
1.    http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia/
     #ixzz3UkP1lPtc
2.    http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/contoh-paragraf-generalisasi.html
3.    http://id.wikipedia.org/wiki/Bukti_empiris
4.    http://makalahpendidikan.blogdetik.com/contoh-paragraf-analogi/
5.    http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/contoh-paragraf-sebab-akibat.html




Sabtu, 14 Maret 2015

Pengertian Penalaran




          Dalam menjalani kehidupan, kita sering menghadapi masalah dan sebagai salah satu ciptaan-Nya yang memiliki akal & pikiran pastinya kita dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu cara penyelesaian masalah yang dapat dilakukan yakni berdasarkan dengan logika ataupun perasaan. Metode penyelesaian masalah dengan mengandalkan logika salah satunya adalah penalaran. Oleh karena itu topik pembahasan yang akan saya coba ulas adalah tentang pengertian penalaran.

            Dari beberapa sumber referensi tentang pengertian penalaran yang saya baca, maka dapat saya simpulkan bahwa Penalaran adalah suatu proses akal / pikiran kita dalam berpikir untuk menarik sebuah atau beberapa kesimpulan yang berupa fakta serta pengetahuan. Dalam penalaran, proposisi (pernyataan berupa kalimat penuh dan bernilai benar / salah) yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. 

            Berikut ini contoh premis serta konklusinya yang saya kutip dari suatu sumber Contoh:
Semua sapi adalah binatang                             (premis)
Semua binatang adalah makhluk hidup           (premis)
Semua makhluk hidup akan mati                    (konklusi)
Jadi, menurut logika formal dapat ditarik kesimpulan, yaitu: semua sapi akan mati.

            Kesimpulannya adalah penalaran akan selalu ada dalam setiap kita akan mengambil keputusan karena penalaran sangat melibatkan fakta yang jelas-jelas ada. Sedangkan di dalam penalaran terdapat 2 macam, yakni penalaran induktif & penalaran deduktif. Kedua macam penalaran itulah yang akan saya bahas pada postingan blog berikutnya. 

 
Sumber  materi : 
http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/21/-kemampuan-penalaran-603476.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Sumber gambar :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/ae/Think.gif/250px-Think.gif