Selamat
malam pembaca dimana pun anda berada, kali ini saya akan menulis tugas sofskill
tentang Teori Produsen dan segala hal yang berhubungan dengan produsen. Seperti
yang sudah saya bahas sebelumnya dalam postingan saya yang sebelumnya yang
membahas tentang ruang lingkup ekonomi, teori produsen merupakan pengembangan
dari ruang lingkup ekonomi. Tidak usah berlama-lama lagi, sekarang kita akan
langsung ke inti permasalahan
Pengertian
produksi
Produksi? Apakah itu? Produksi adalah usaha
untuk menciptakan /menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.Sedangkan teori produksi adalah teori yang
menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor
produksi dan hasil penjualan outputnya.
Teori
Produsen
Teori perilaku produsen (perusahaan)
memiliki banyak analogi dengan teori perilaku konsumen. Misalnya, bila konsumen
mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen mengalokasikan dananya untuk
penggunaan faktor produksi atau yang akan diproses menjadi output. Karena itu
bila keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh uangnya habis untuk
konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis
terpakai untuk membeli faktor produksi. Produsen juga memiliki pengetahuan yang
lengkap atas faktor produksi yang dibelinya. Akhirnya, bila konsumen berupaya
mencapai kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi
maksimum.
1. Dimensi jangka pendek dan jangka
panjang
· Dimensi
jangka pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika input
variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.
· Dimensi
jangka panjang (long run) merupakan satu waktu di mana
seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
2. Model produksi dengan satu faktor
produksi variabel
Dalam model produksi satu faktor
produksi variabel, barang modal dianggap faktor
produksi
tetap. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.
Rumus : Q = f (K,L)
Q
= tingkat output
K
= barang modal
L
= tenaga kerja / buruh
a. Produksi
total, produksi marjinal, dan produksi rata-rata
· Produksi
total (total product) adalah banyaknya produksi yang
dihasilkan dari penggunaan
total faktor produksi.
Rumus : TP = f (K,L)
TP =
produksi total
K =
barang modal (yang di anggap konstan)
L =
tenaga kerja/buruh
· Produksi
marjinal (marginal product) adalah tambahan produksi karena
penambahan penggunaan satu unit faktor produksi.
· Produksi
rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang
dihasilkan per unit faktor produksi.
b. Tiga
tahap produksi
·
Tahap I (stage I), sampai pada saat AP
maksimum.
Pada tahap I, penambahan tenaga kerja
akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata.
·
Tahap II (stage II), antara AP
maksimum sampai saat MP sama dengan nol. Pada tahap II, karena berlakunya LDR,
baik produksi marjinal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun
demikian nilai keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap
menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum (slope kurva TP datar
sejajar dengan sumbu horizontal).
·
Tahap III (stage III), saat MP sudah
bernilai < nol (negatif).
c. Perkembangan
teknologi
Bila
nilai AP meningkat karena mesinnya semakin modern, belum berarti efisiensi
meningkat.
Studi empiris yang dilakukan dua puluh tahun terakhir ini
menunjukkan bahwa ada yang lebih
penting dari sekedar memodernisasi mesin,
yaitu memodernisasi sumber daya manusia (SDM)
terutama dengan mengubah cara
berpikir dan sikap hidup. Dengan memodernisasi SDM
kemajuan teknologi akan
meresap kedalam energi manusia dan mendorong peningkatan
efisiensi.
3. Model produksi dengan dua faktor
produksi variabel
Dalam studi ekonomi yang lebih lanjut,
pembahasan alokasi faktor-faktor produksi (lebih dari dua macam faktor
produksi) secara efisien akan menggunakan model ekonometrika. Dalam model
produksi dua faktor produksi variabel ini, analisis cukup menggunakan penjelasan
grafis dan matematika sederhana.
a. Isokuan (Isoquant)
kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam
faktor
produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu yang
menghasilkan
tingkat produksi yang sama.
Ciri-ciri
isokuan :
·
Mempunyai kemiringan negatif
·
Semakin ke kanan kedudukan isokuan
menunjukkan semakin tinggi jumlah output
·
Isokuan tidak pernah berpotongan
dengan isokuan yang lainnya
·
Isokuan cembung ke titik origin
4.
Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi
penggunaan faktor produksi. Tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan
penggunaan faktor produksi yang lebih sedikit.karena kemajuan teknologi,tingkat
produksi 90 unit (Q90 periode pertama) dapat dicapai dengan penggunaan faktor
produksi yang lebih sedikit (Q90 periode kedua)
5.
Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen terjadi ketika
kurva 1 bersinggungan dengan kurva Q. Dititik
persinggungan itu kombinasi
penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil output
yang
maksimum.keseimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun
harga faktor
produksi.analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis
perilaku konsumen.
Perubahan jumlah
faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatan efek
subtitusi(substitution effect)dan efek skala produksi (output effect) karena itu
produsen juga
mengenal faktor produksi interior,yaitu faktor produksi yang
penggunaannya justru menurun bila
kemampuan
anggaran perusahaan meningkat (kemampuan memproduksi meningkat).
Dalam mencapai keseimbangannya
produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi,yaitu maksimal
output (output
maximalization) atauminimaliz biaya (cost minimalization).prinsip maksimalisasi
output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan,dicapai out put
maksimum
prinsip minimalisasi biaya menyatakan target output yang sudah
ditetapkan harus dicapai dengan
biaya minimum.
Keputusan
maksimalisasi output atau minimalisasi faktor produksi sangat tegantung pada
tujuan
atau misi yang diemban perusahaan atau lembaga.tetapi lembaga-lembaga
yang tidak berorientasi
laba maksimum (nir laba atau non profit)seperti
lembaga-lembaga swadaya masyarakat,
menggunakan prinsip minimalisasi biaya.
6. Pola Jalur
Ekspansi (Expantion Path)
tujuan perusaahan adalah maksimalisasi laba
untuk mencapai tujuan itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan
harus tetap mempertahankan efisiensinya. Biasanya perusahaan menetapkan target
yang akan dicapai setiap tahunnya, yang harus dicapai dengan biaya minimum. Dalam
jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan
factor produksi titik-titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS yang
konstan dan membentuk garis isokin (isoclin). Jika titik-titik keseimbangan
tersebut dihubungkan, akan terbentuk garis isolokin OS. Garis isolokin OS tidak
membentuk garis lurus, karena seperti telah dinyatakan, dalam jangka panjang
perusahaan memiliki kemampuan mengubah kombinasi faktor produksi agar alokasi
anggaran lebih efisien. Untuk fungsi produksi skala hasil konstan atau constant
return to scale (CRS) isolokin berbentuk garis lurus OR. Hal ini karena dalam
fungsi produksi CRS, rasio actor produksi tidak berubah (konstan).
Pengertian
Biaya Produksi
Biaya Produksi adalah
biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis
biaya lain.
Jenis-jenis
Biaya Produksi
Biaya
produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga
pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih
dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan
elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
1. Biaya
bahan baku (direct material Cost) merupakan bahan
secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk
jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya
tenaga kerja langsung (direct labour cost) merupakan
biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam
menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan
dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat
terwujud.
3.
Biaya
overhead pabrik (factory overhead cost) umumnya didefinisikan
sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik
lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu
pekerjaan. Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
·
Biaya bahan penolong
·
Biaya tenaga kerja tidak langsung
·
Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva
tetap
·
Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
·
Biaya listrik dan air pabrik
·
Biaya asuransi pabrik
·
Operasi lain-lain
Cara
Menghitung Keuntungan Usaha secara sederhana
1.
Menghitung
Harga Pokok Penjualan (HPP) / Modal Pokok cara
menghitung modal pokok penjualan dapat dijelaskan. Perhitungan modal pokok
merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui keuntungan usaha
selanjutnya.
Contoh:
HPP per porsi mi ayam adalah Rp1.500 .
Harga pokok penjualan sebuah burger adalah sebesar Rp1.400 per buah.
2. Menentukan
Harga Jual menentukan harga jual bergantung pada
keinginan pemilik dan segmentasi pasarnya.
Contoh:
Kali ini harga jual ditentukan dari
harga yang umum di pasaran. Harga pasaran umum mi ayam adalah Rp5.000 dan harga
pasaran untuk burger adalah Rp6.000.
3.
Menghitung
Keuntungan Kotor adalah hasil keuntungan dari
perhitungan penjualan dikurangi modal pokok akan tetapi belum dikurangi biaya
operasional.
Keuntungan kotor = Penjualan per buah/porsi - Modal
Pokok
Keuntungan kotor/hari = Total penjualan/hari/bulan — Total modaI
pokok atau per
Bulan
Contoh:
Usaha Burger Keuntungan
burger/buah = Rp6.000 – Rp 1.400 = Rp4.600/buah. Bila sehari rata-
rata dapat
menjual 20 buah burger, berapa keuntungan kotor yang diperoleh setiap hari dan
setiap bulannya?
Keuntungan
burger 20 buah/hari adalah = Rp4.600 x 20 = Rp92.000/hari
Keuntungan
burger rata-rata/bulan adalah = Rp92.000 x 30 = Rp2.760.000
4.
Menghitung
Total Biaya Operasional adalah biaya-biaya lain yang
dibutuhkan untuk usaha selain bahan baku. Biaya operasional antara lain:
·
Biaya Bahan bakar (gas)
·
Biaya upah tenaga kerja
·
Komisi per buah untuk tenaga keliling
(bila ada)
·
Biaya transportasi
·
Biaya rekening listrik (jika ada)
·
Biaya rekening air (bila ada)
·
Biaya kerusakan produk, atau sisa yang
tidak terjual.
Contoh:
Bila sebulan usaha
burger membutuhkan 2 tabung gas 3 kg dan
upah tenaga kerja, biaya ongkos
belanja Rp10.000 setiap 2 hari dan total
perhitungan sisa yang tidak terjual 10 buah setiap
bulannya. Maka berapa total
biaya operasional burger setiap bulannya?
Perhitungannya
adalah:
2
tabung gas Rp17.000 =
Rp 34.000
Gaji
pembantu = Rp 500.000
Ongkos
10.000 x 15 hari = Rp 150.000
Sisa
burger 10 x 1.400 = Rp 14.000
Total
biaya operasional/bulan = Rp 698.000
5.
Menghitung
Keuntungan Bersih adalah hasil keuntungan yang sudah
dikurangi seluruh biaya operasional. Cara perhitungannya adalah:
Keuntungan Bersih = Total Keuntungan
Kotor/Bulan - Total Biaya Operasional Setiap Bulan
Contoh:
Dengan total
keuntungan kotor usaha burger Rp2.760.000 setiap bulan dan biaya operasional setiap bulan Rp698.000. Berapa keuntungan bersih yang dihasilkan usaha burger
tersebut?
Keuntungan
bersih/bulan = Rp2.760.000 — Rp698.000 = Rp2.062.000
6.
Alokasi
Hasil Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih memang mutlak
menjadi hak pemilik usaha, tapi akan lebih baik bila hasil keuntungan bersih
juga ada pengelolaannya sehingga usaha Anda akan terasa lebih sehat. Akan
tetapi Anda sendiri yang berhak menentukan,
pertimbangannya bila semakin besar persentase pengembalian modal investasi maka
usaha akan lebih cepat balik modal (BEP). Berikut ini adalah tips-tips
persentasi untuk alokasi hasil keuntungan bersih usaha :
a. Untuk
pengembalian modal investasi = 30—50%
b. Untuk
penyusutan alat = 10—20%
c. Untuk
pengembangan usaha = 10 —20%
d. Untuk
kebutuhan konsumtif = 10—50%
Sumber materi :
, http://pakarcomputer.blogspot.com/2013/01/bagaimana-cara-menghitung-keuntungan.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/biaya-produksi.html#sthash.RprncNaU.dpuf
http://bobbyalfansyuri.blogspot.com/2013/06/perilaku-produsen-teori-produksi biaya.
html#sthash.QAykVypb.dpuf