Nama : Agus Sulaiman
Kelas : 2KA22
NPM : 10112400
Pendapatan Nasional adalah suatu nilai total yang mempunyai barang atau jasa yang dapat dihasilkan suatu negara dalam kurun waktu yang tertentu (biasanya sampai satu tahun) yang dinyatakan dalam satuan uang.
Konsep Pendapatan
Nasional
PDB
(Produk Domestik Bruto) / GDP (Gross Domestik Bruto) merupakan jumlah produk
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam batas wilayah
suatu negara domestik selama satu tahun. Dalam pengertian ini termasuk hasil produksi
orang asing yang ada dinegara Indonesia. Rumus : PNB = PDB + n
PNB
(Produk Nasional Bruto) / GNP (Gross Nasional Bruto) merupakan jumlah produk
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara nasional selama 1
tahun. Dalam pengertian ini termasuk hasil produksi warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produk asing yang beroperasi di dalam
negeri. Rumus : PNB = PDB – n
NNP
(Nett Nasional Product) / Produk Nasional Neto merupakan pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Rumus : NNP = PNB – Penyusutan
NNI (Nett Nasional Income) /
Pendapatan nasional neto merupakan pendapatan yang dihitungkan menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi.
Rumus : NNI = NNP –
Pajak Tak Langsung, Pajak Tak Langsung misalnya pajak penjualan
PI
(Personal Income) / Pendapatan Perseorangan merupakan jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap orang termasuk pendapatan yang diperolah tanpa memberikan
suatu kegiatan apapun. Rumus : NNI + Transfer Payment + (Laba yang
ditahan + pajak perseroan + Iuran Sosial)
DI
(Disposable Income) / Pendapatan yang dapat dibelanjakan merupakan pendapatan
yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Rumus
: DI = PI – Pajak Langsung
Metode Perhitungan
Pendapatan Nasional ada 3:
1.
Metode atau pendekatan produksi,yaitu
dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah atau sering disebut Added Value. Nilai
tambah adalah selisih antara harga jual produksi dengan harga bahan mentah,
bahan baku, dan jasa yang diperoleh dari perusahaan lain.
Rumus : NI
= (P1x Q1) + (P2 x Q2) + ……dst
Keterangan:
P adalah jumlah produksi
Q
adalah harga tiap hasil produksi
2.
Metode / Pendekatan pengeluaran
merupakan penjumlahan seluruh pengeluaran masyarakat suatu negara dalam 1
tahun.
Rumus : NI
= C + G + I + (X-M)
Keterangan:
C adalah konsumsi masyarakat /
Consumtion
G adalah konsumsi pemerintah /
Guoverment
I adalah Investasi
X
adalah ekspor dan impor
3.
Metode / Pendekatan pendapatan
merupakan penjumlahan seluruh pendapatan masyarakat suatu negara dalam 1 tahun.
Rumus : NI
= R + W + I + P
Keterangan:
R adalah sewa tanah / Rent
W adalah upah dan gaji / Wages
I adalah bunga modal / Interest
P
adalah keuntungan pengusaha / Provit
Tujuan dan manfaat
mempelajari pendapatan nasional
Tujuan
:
·
Mengetahui kemampuan dan pemerataan
perekonomian masyarakat&negara.
·
Memperoleh taksiran yg baik tentang
nilai barang&jasa dalam 1tahun.
·
Membantu pemerintah dalam
perencanaan&pelaksanaan program pembangunan.
·
Mengkaji&mengendalikan faktor2 yg
mempengaruhi perekonomian negara.
Manfaat
:
·
Mengetahui pertumbuhan perekonomian
negara,antara pendapatan nasional dalam periode.
·
Mengetahui struktur perekonomian
negara. (agraris,industri&jasa)
·
Dapat membandingkan perekonomian antar
daerah/antar negara.
·
Dapat membantu kebijakan pemerintah
dibidang ekonomi.
Hambatan / Kelemahan
dalam Pendapatan Nasional
Kelemahan-kelemahan
dari perhitungan pendapatan nasional terutama disebabkan dengan terbatasnya
data yang ada, lebih-lebih untuk negara berkembang. Sumber data yang tersedia
seringkali tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Oleh karena itu untuk
menghitung tingkat pendapatan nasional banyak sekali ditemui hambatan-hambatan
dalam memperoleh data, seperti data pendapatan penduduk yang masih banyak
sekali kelemahan-kelemahan dalam cara perhitungan, data mengenai jumlah
penduduk dan sebagainya yang kesemuanya itu tidak terlepas dari keterbatasan
petugas di lapangan dan juga terbatasnya biaya. Hal ini akan berbeda sekali
keadaannya bila dibandingkan dengan negara-negara maju.
Dari
uraian diatas, didukung juga dari adanya suatu kesepakatan oleh para ahli
ekonomi pembangunan, bahwa pendapatan nasional perkapita (GNP perkapita) ini
memang tidak dapat dijadikan suatu ukuran dalam menilai keberhasilan
pembangunan walaupun ukuran ini masih terus dipakai oleh banyak negara di
negara berkembang. Adapun alasan yang dapat dikemukakan adalah, bahwa ukuran
ini tidak dapat menunjukan bagaimana pendapatan nasional didistribusikan dan
siapa yang sebetulnya menikmati pertumbuhan ekonomi. Sebab dapat saja
pertumbuhan pendapatan nasional dan pendapatan nasional perkapita
menyembunyikan kenyataan, bahwa posisi ekonomi golongan miskin tidak bertambah
baik atau malah bertambah buruk bersamaan dengan bertambah lebarnya jurang
perbedaan di antara yang kaya dengan yang miskin.
Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus. Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.
Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.
· Berdasarkan asalnya :
1. Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation), inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
2. Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation), inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang- barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.
· Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
a. Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
b. Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
c. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
d. Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)
Penyebab Terjadinya Inflasi
1. Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.
2. Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan. Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang tersedia pada rata rata permintaan normal. Hal ini juga adapat terjadi karena naiknya biaya produksi.
3. Inflasi Campuran
Adalah gabungan dari kedua kombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya. Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.
Cara Mengatasi Inflasi
Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar. Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi :
1. Kebijakan Moneter, segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan ini meliputi:
- Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit akan berkurang.
- Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI
- Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang
- Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
- Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
2. Kebijakan Fiskal, dapat dilakukan dengan cara :
- Menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
- Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
- Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.
3. Kebijakan Non Moneter, dapat dilakukan melalui:
- Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
- Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
- Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang-barang tertentu.
Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.
Jenis-Jenis Pengangguran
1. Pengangguran Normal, golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak memadai.
2. Pengagguran Terselubung, golongan angkatan kerja yang melakukan pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.
3. Pengangguran terbuka, golongan angkatan kerja yang betul-betultidak mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Jenis pengangguran ini terbagi atas :
a. Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi
b. Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industri seperti sektor pertanian
c. Pengangguran konjungtural : pengangguran yang terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa
d. Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur ekonomi
e. Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetap[I dengan sukarela dia tidak mau bekerja karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki
f. Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
g. Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin
Penyebab Terjadinya Pengangguran
· Penurunan Permintaan tenaga Kerja
· Kemajuan Teknologi
· Kelemahan pasar tenaga kerja
Cara Mengatasi Pengangguran
1. Mengatasi pengangguran friksional dan sukarela:
· Menarik investor baru dengan cara deregulasi dan debiokratisasi
· Memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk kehidupan industri kecil
2. Mengatasi pengangguran konjungtural :
· Meningkatkan daya beli masyarakat
· Mengatur bunga Bank agar tidak terlalu tinggi
3. Mengatasi pengangguran struktural :
· Menyediakan lapangan kerja
· Mengadakan pelatihan tenaga kerja
· Menarik investor
4. Mengatasi pengangguran musiman :
· Pelatihan ketrampilan lain selain bidang yang sudah digeluti
· Menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada masyarakat
5. Mengatasi pengangguran deflasioner :
· Pelatihan tenaga kerja
· Menarik investor baru
6. Mengatasi pengangguran teknologi :
· Pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan pada anak
Sumber materi :
http://riesdis.wordpress.com/2011/05/12/pendapatan-nasional/
http://riesdis.wordpress.com/2011/05/12/pendapatan-nasional/
http://taufieqhiedaeyat.blogspot.com/
http://kartikafitria-penganggurandaninflasi.blogspot.com/
http://ethatha03.blogspot.com/2011/04/pengangguran-dan-inflasi.html
http://blogganeh.blogspot.com/2013/08/penyebab-pengangguran-dan-cara.html
http://boedylawgmail.blogspot.com/2011/02/tujuan-dan-manfaat-mempelajari.html
http://aufarrizky.blogspot.com/2013/02/definisi-pendapatan-nasional.html
Sumber gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar