Kamis, 20 November 2014

EYD


Pengertian Ejaan

            Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.

Ejaan Yang Disempurnakan
A.    Penggunaan Huruf
1.    Huruf dan Namanya
          Abjad Latin yang digunakan terdiri dari 26 buah huruf. Huruf
          a, i, u, e, o disebut huruf vocal. Huruf lainnya, yaitu b, c, d, f,
          g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z disebut huruf
          konsonan.

2.    Penggunaan Huruf Vokal
Huruf (e) digunakan untuk melambangkan fonem /e/ dan /e`/; huruf (i) untuk melambangkan fonem /i/ dan /y/; dan huruf (u) digunakan untuk melambangkan fonem /u/ dan /w/. Karena fonem /y/ dilambangkan juga dengan huruf (i) dan fonem /w/ dilambangkan juga dengan huruf (u), maka rangkaian vokal ai dan au pada kata-kata seperti ramai dan pulau sering disebut orang dengan istilah vokal rangkap atau diftong.

3.    Penggunaan Huruf Konsonan
      Huruf-huruf konsonan digunakan untuk melambangkan
      fonem-fonem konsonan.

4.    Penggunaan Huruf Kapital
          Huruf besar atau huruf capital digunakan :
   ·   Sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
   ·   Sebagai huruf pertama kata yang berkenaan dengan
       agama, kitab suci dan nama Tuhan termasuk kata
       gantinya.
   ·   Sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung.
   ·   Sebagai huruf pertama kata yang menyatakan gelar
       kehormatan, gelar keagamaan, gelar keturunan, yang
       diikuti dengan nama orang.
   ·   Sebagai huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang
       diikuti nama orang.

5.    Penggunaan Huruf Kecil
            Huruf kecil digunakan pada posisi-posisi yang tidak menggunakan huruf besar.

6.    Penggunaan Huruf Miring
            Huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan yang      akan dicetak miring, diberi garis bawah tunggal. Huruf miring digunakan untuk:
·  Menuliskan nama buku, nama majalah, nama surat kabar, yang dikutip dalam karangan.
·  Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

7.    Penggunaan Huruf Tebal
Huruf tebal berfungsi untuk menandai kata-kata yang dianggap penting, atau perlu mendapat perhatian, seperti kata kepala (entri) di dalam kamus dan ensiklopedia, subjudul di dalam karangan dan sebagainya.

B.     Penulisan Kata

1.    Penulisan Kata Dasar
Kata dasar, yaitu kata yang belum diberi imbuhan atau belum mengalami proses morfologi lainnya, ditulis sebagai satu kesatuan, terlepas dari kesatuan yang lainnya.

2.    Penulisan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan, yaitu kata yang dibentuk dari kata dasar atau bentuk dasar dengan imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis dengan aturan seperti berikut:
· Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya sebagai kesatuan.
·  Kalau bentuk dasarnya adalah gabungan kata, maka awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya.

3.    Penulisan Kata Gabung
Kata gabung atau gabungan kata adalah bentuk yang terdiri dari dua buat kata atau lebih. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut:
·  Kata-kata yang membentuk gabungan kata ditulis terpisah satu dengan lainnya.
·  Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai sebuah kata ditulis serangkai menjadi satu.
·  Kalau sebuah gabungan kata sekaligus diberi awalan dan akhiran maka harus ditulis serangkai sebagai sebuah kata.

4.    Penulisan kata ulang
Kata ulang adalah sebuah bentuk sebagai mana hasil dari mengulang sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar. Kata ulang ditulis secara lengkap atau utuh dengan memberi garis penghubung.

5.    Penulisan kata ganti klitik
Kata ganti klitik adalah kata ganti yang disingkat seperti ku,kau,mu dan nya. Kata ganti bentuk klitik ini ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya.

6.    Penulisan kata depan
Kata depan adalah kata-kata yang biasanya menjadi penghubung antara predikat dengan object atau keterangan; dan lazimnya berada di depan sebuah kata benda. Misalnya kata-kata: di, ke, dari, pada, kepada, dengan, oleh, dalam, dan sebagainya. Kata depan dituliskan dengan aturan sebagai berikut:
·   Kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
·   Kata depan kepada dan daripada ditulis serangkaian
     karena dianggap sebagai sebuah kata.
·  Kata depan ke bersama kata yang mengikutinya apabila secara sintaktis berlaku sebagai kata kerja atau sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran ditulis serangkai.

7.  Penulisan kata sandang
Kata sandang si dan sang  ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

8.  Penulisan Partikel
· Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
· Partikel pun yang berarti ‘juga’ ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
· Pada kata penghubung, seperti biarpun, meskipun, sungguhpun,  dan sekalipun, pun ditulis serangkai karena dianggap sebagai bagian dari sebuah kata.
·  Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

C.   Penulisan Singkatan Kata
Tidak sedikit jumlahnya kata-kata dalam bahasa indonesia yang penulisannya di singkat    dan ada juga yang sekaligus dengan pengucapan. Penyingkatan kata ini antara lain di   lakukan dengan cara:
1) Hanya menuliskan dan juga mengucapkan huruf pertama saja dari kata-kata yang di singkat itu.
2) Hanya menuliskan beberapa huruf saja dari kata atau kata-kata yang disingkat. Dalam hal berikut
3) Hanya menuliskan suku-suku kata tertentu saja dari kata-kata atau unsur kata-kata yang disingkat.


D.   Penulisan  Kata-Kata Berejaan Kembar
Dalam pemakaian bahasa sehari-hari banyak kita jumpai kata-kata yang ditulis dengan ejaan yang berbeda, sehingga sering menjadi pertanyaan mana yang benar penulisannya. Untuk mengetahui mana yang ditulis dengan ejaan yang benar kita harus melihatnya di dalam kamus. Tentu saja kamus yang baik, seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh WJS Poerwadarminta atau Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

E.    Pemenggalan Kata
Kalau kita menulis, acapkali kita harus memenggal sebuah kata, misalnya karena pindah baris baru, atau untuk keperluan lain. Kita tidak boleh memenggal kata itu semaunya saja, melainkan harus mengikuti suatu aturan.
·  Kata Dasar
Kata Dasar dipenggal dengan aturan:
1) Kalau di tengah kata dasar ada dua huruf vokal, maka pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf  vokal itu.
2) Kalau di tengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua huruf  vokal, maka pemenggalan sebelum  huruf konsonan itu.
3) Kalau ditengah kata dasar ada dua buah huruf konsonan, maka penggalannya dilakukan  di antara kedua huruf konsonan itu.
4) Kalau ditengah kata kata dasar ada tiga huruf  konsonan atau lebih, maka pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama,termasuk gabungan huruf konsonan, dengan huruf yang kedua.
                         
·  Kata Berimbuhan
1) Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dan partikel (seperti kah dan lah)  yang biasa ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dalam pemenggalan kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
2) Imbuhan sisipan, yaitu el,em dan er dalam pemenggalan tidak diperhitungkan sebagai satu kesatuan, melainkan sebagai bagian dari kata.

·   Kata Kompleks
Jika sebuah kata terdiri lebih dari sebuah unsur (Kata kompleks) dan salah satu unsur itu dapat bergabung  dengan unsur lain, maka pemenggalnya dilakukan dalam dua tahap, di antara unsur-unsur itu. Kedua,  di antara suku-suku kata pada masing-masing unsur, sesuai dengan kaidah yang di sebutkan di atas.

F.    Penulisan Kata Serapan
Kata serapan adalah  kata-kata yang berasal  dari bahasa asing  atau bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa Indonesia.

G.   Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam  bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti yang kita maksudkan. Tanda baca yang lazim digunakan adalah :
              Lambang                                 Nama
                    .                                        titik
                    ;                                        titik koma
                    ,                                        koma
                   ?                                       tanda tanya
                    !                                        tanda seru
                  ()                                      tanda kurung
                 “..”                                      tanda petik(kutip)


Contoh paragraf dengan tanda baca yang benar :

            Pada pagi hari yang cerah distasiun kereta api Kalibata, sekelompok pemuda berkumpul untuk melakukan perjalanan ke Bogor. Dodi yang sedang asyik bermain handphone; Yogi sedang makan bubur; Rudi mendengarkan musik tiba-tiba dikejutkan oleh suara Fajar.

Fajar :  "Hai bro!!"
Dodi :  "Hai bro, hai bro aja lu... udah jam berapa nih?? (sambil menunjuk jarum jam).
Fajar :  "Maaf Dod, alarm handphone gw ga bunyi hehehe".
Rudi  : "Yaudah ga usah berantem, mendingan kita siap-siap aja soalnya kereta sedikit lagi datang".

           Tak beberapa lama kemudian kereta api jurusan Bogor tiba, dengan bergegas mereka mengambil tas/perlengkapan mereka lalu naik ke dalam kereta. Setengah jam kemudian kereta berangkat sambil mengepulkan asapnya.



Sumber :
Arifin, E Zaenal dan S. Amran Tasai. Bahasa Indonesia : Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta : Pustaka Mandiri. 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar