Setelah
beberapa minggu lalu membahas tentang penelitian, tak lengkap rasanya apabila
tidak membahas tentang data. Data merupakan elemen yang sangat dibutuhkan dalam
menyusun sebuah penelitian / karangan. Tanpa data kita tak dapat membahas suatu
masalah karena data merukan sumber pokok dari sebuah penelitian, entah itu data
mentah maupun data yang sudah diolah.
Pada postingan kali ini saya akan
membahas tentang jenis-jenis data penelitian. Sebelum masuk ke jenis-jenis data
penelitian alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu data.
Menurut pendapat saya, data adalah fakta-fakta yang belum memiliki
arti bagi orang lain. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan
secara jelas, tepat dan terstruktur agar dapat dimengerti orang lain yang tidak
langsung mengalaminya sendiri.
Berdasarkan
karakteristiknya, data penelitian diklasifikasi ke dalam berbagai macam seperti
tipe penelitiannya, sumbernya, subjeknya, formatnya, kegunaannya dan lain-lain.
Jenis data penelitian subjek fisika berbeda dengan jenis data subjek biologi,
jenis data ekonomi berbeda pula dengan jenis data antropologi, paleontologi,
kedokteran dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh jenis-jenis data
penelitian:
Berdasarkan Tipe Penelitian
a. Data
Kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik.
Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami,
melainkan dalam numerik.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif
adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat
menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.
Berdasarkan Sumber
a. Data Primer
Data primer
adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini
adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu
atau pada periode waktu tertentu.
b. Data Sekunder
Data seunder
adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data
ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.
Berdasarkan Cara Memperoleh
a. Data
Observasional
Data observasi
adalah data yang ditangkap. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang,
diciptakan atau diganti.
b. Data Wawancara
Data wawancara
adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan narasumber.
c. Data
Eksperimental
Data
eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali atau
berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.
d. Data Simulasi
Data simulasi
adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input lebih
penting daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi
dan lain-lain.
e. Data Referensi
atau Kanonik
Data Referensi
atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik. Contoh: menggunakan data
urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.
f. Data Derivasi
atau Kompilasi
Data derivasi
atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah
ada untuk membangun struktur 3D.
Berdasarkan Format Berkas
a. Data
Kuantitatif
Contoh : SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.
b. Data Kualitatif
Contoh : Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan
lain-lain.
c. Data Geospatial
Contoh : ESRI Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD
data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange Format, dan lain-lain.
d. Data Digital
Image
Contoh : TIFF, JPEG, Adobe Portable Document Format
(PDF) dan lain-lain.
e. Data Digital
Audio
Contoh : Free Lossless Audio Codec, Waveform Audio
Format, MPEG-1 Audio Layer, Audio Interchange File Format dan lain-lain.
f. Data Digital
Video
Contoh : MPEG-4 High Profile, Motion JPEG 2000, GIF
dan lain-lain.
Berdasarkan Subjek Kedokteran
a.
Data Diagnosis
Contoh :
subklasifikasi penyakit atau histologi, sitogenetika, penanda molekuler dan
lain-lain.
b.
Data Demografi
Contoh : sosial ekonomi informasi, jenis kelamin, usia, ras/etnis dan
lain-lain.
Selain data, variabel juga
dibutuhkan dalam menyusun sebuah penelitian. Variabel adalah suatu besaran
yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil
penelitian. Selanjutnya saya akan membahas tentang pengertian serta jenis-jenis
variabel. Ada banyak variabel yang dilekatkan berdasarkan perbedaan
karakteristik atau ciri-ciri yang terkandung di dalamnya. Desain penelitian
korelasional atau eksperimental mengenal lima jenis variabel yaitu :
a. Variabel Independent dan
Dependent
Variabel bebas atau independent
kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus, penyebab, input
dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati efeknya
terhadap variabel tergantung.
b.
Variabel
terikat atau dependent
Variabel akibat atau output adalah
variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.
c. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel
mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak secara langsung diamati tetapi
memiliki link di antara variabel independent dan dependent. Variabel ini
dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan keterkaitan variabel bebas dan
terikat tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan, mungkin karena tidak
diperhitungkan, tidak dapat diindentifikasi atau tidak dapat diukur. Pada titik
ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu argumen hipotetik yang
diusulkan seorang peneliti setelah penelitian selesai dilakukan berupa saran
untuk agenda penelitian mendatang.
d. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel
mediasi yang sudah diidentifikasi, diukur dan dipertanggungjawabkan
mempengaruhi keterkaitan variabel independent dan dependent. Kedudukan variabel
moderating adalah memoderasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tergantung. Dengan demikian variabel moderating memberi efek memperlemah
pengaruh.
e. Variabel Control
Variabel control adalah variabel yang
menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung tetap konstan. Variabel ini
mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya variabel-variabel moderating.
f. Variabel Asing (Extraneous)
Variabel extraneous atau variabel
asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian yang mungkin memiliki
efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui keberadaanya. Variabel
asing sangat berbahaya karena dapat merusak validitas sebuah penelitian. Jika
memang tidak dapat dikendalikan, variabel asing harus setidaknya dipertimbangkan
ketika menafsirkan hasil.
Sumber
materi :
Sumber
gambar :